Sabtu, 22 Desember 2012

Aku Tetap Mencintaimu, Mah

Kutahu Tuhan
Aku tak pandai mengucapkan terima kasih padanya
Terima kasih atas segala bulir bulir keringatnya
Terima kasih atas kasih sayang yang tiada batasannya
Terima kasih atas kesabaran yang selalu dipertahankannya
Terima kasih atas air susu yang membuatku hingga seperti sekarang

Kusadar Tuhan

Aku tak cerdas menyampaikan maaf padanya
Maaf atas segala keegoisanku selama ini
Maaf karena sering membantah perintahnya
Maaf karena terlalu sering membiarkannya menunggu
Maaf karena sudah banyak aku melukai hatinya

Aku hanya ingin kau tahu, mah

Aku sayang mamah dari aku dini hingga aku kini
Tak ada yang dapat menggantikanmu, mah
Sekalipun parasnya lebih cantik darimu
Sekalipun perangai lebih baik darimu

Aku tetap mencintaimu, mah
Maafkan anakmu yang sering membantahmu
Terima kasih atas segala perjuangan dan pengorbanan untuk anakmu yang nakal ini
Semoga Tuhan selalu melindungi dan menjagamu, mah


22 Desember 2012
Didedikasikan untuk Mamah saya tercinta, I Love You Mom

Jumat, 21 Desember 2012

Kau Memang Bukan Awan

Kulihat awan bergeser kesana kemari
Menghampiri sanak saudaranya yang lain
Penuh senyum dan tawa
Kadang sampai menangis bahagia karena terharu

Mengapa kau tidak seperti awan, sayang
Yang ingin tahu keadaan orang yang disayangnya
Yang ingin menjaga hubungan yang telah dijalinnya
Yang ingin membuat orang yang disayangnya bahagia

Namun ku tahu
Kau memang bukan seonggok awan
Yang lembut bagai sutera
Yang ringan bagai kapas

Kau hanya seorang manusia biasa
Yang bisa tega pada siapa saja
Yang bisa bosan kapan saja
Yang bisa pergi kemana saja

Tapi mengertilah sayang
Aku juga ingin kau bersikap seperti awan
penuh perhatian dan kasih sayang

21 Desember 2012

Pergilah

Jemputlah pelangimu
Jika memang itu sebagai keindahanmu
Jemputlah bidadarimu
Jika memang ia sebagai kebahagiaanmu

Aku takkan memaksamu
Untuk tetap bertahan bersamaku
Jika memang engkau mencintainya
Pergilah...

Untuk apa aku bertahan
Bersama orang yang hatinya melayang entah kemana

Biarkan aku sendiri
Menyusun kepingan hatiku yang hancur
Seraya sibuk merapalkan doa
Semoga Tuhan memberiku kekuatan

19 Desember 2012

Rabu, 05 Desember 2012

Pasrah

Dimensi hatiku terus menggaungkan namamu
Menggemakan setiap dinding guratan jiwa
Keras bahkan sangat keras

Mungkinkah kau mendengar itu?
Setiap hentakan kasih yang kudawaikan
Setiap hembusan rindu yang kutiupkan
Setiap tangisan sendu yang kupejamkan
Apakah kau dengar itu?

Kurasa tidak
Dengan sadar aku berkata demikian
Karena memang kau tak pernah mengerti

Yang kau tahu
Hanya wajah merona ini
Hanya senyum manis yang kulemparkan ini
Hanya kerlingan mata yang tampak bahagia
Namun kenyataannya tidak demikian

Aku hanya inigin kau mengerti
Tapi yasudahlah
Kini aku hanya bisa pasrah

2 Desember 2012

Jumat, 30 November 2012

Tentang Puisiku

Tangan ini tak letih menari
Menyusun setiap kata demi kata
Menjadi sebuah kalimat yang menyentuh

Mungkin menurutmu puisiku sudah basi
Yang sudah tidak mengandung makna
Yang hanya berupa gumpalan sumpah serapah yang diperhaluskan

Tapi menurutku itu lebih baik
Daripada hanya sekedar mencela
Dan memperbudak hatimu dengan nafsu

Lihatlah walau hanya sebentar
Puisiku terlalu berarti untuk kau lecehkan
Untuk kau patahkan maknanya

Renungkanlah dengan hati
Ini bukan tentang ketidakberdayaanku
Namun tentang ketulusan yang telah ternodai

1 Desember 2012

Doaku

Tuhan, janganlah kau uji aku
Jikalau aku tidak mampu melampauinya
Tuhan, ingatkanlah aku
Jikalau aku salah dalam berperilaku

Tuhan, Engkaulaj zat yang maha sempurna
Tuhan, Engkaulah penolong bagi hamba yang kesulitan
Tuhan, Engkaulah raja dalam kerajaan-Mu
Tuhan, Engkaulah hakim yang seadil-adilnya

Aku ingin menggelayut manja si surga-Mu
Apakah aku memenuhi syarat-syarat itu?
Bantu aku, Tuhan
Aku ingin mencapai tempat terindah itu

27 November 2012

Sang Pangeran Hati

Langkah demi langkah
Sudah kutempuh
Melewati setiap garis takdir yang tertulis

Aku selalu berjalan ke depan
Namun bayangan tentangmu
Selalu juga mengiringi

Aku pun tak mengerti
Mengapa ini harus terjadi
Mengapa aku selalu teringat tentangmu

Tentang masa lalu kita
Tentang cinta yang pernah tercipta
Meskipun itu semua
Hanya membuatku sakit
Tapi aku tak kuasa tuk menahannya

Aku hanya pasrah
Dengan keadaan yang seperti ini

Sampai tiba waktunya
Sang pangeran itu datang
Membawaku pergi
Menuju masa depan

Tanpa ada tentangmu
Tanpa ada tentang masa lalu kita
Tanpa ada tentang cinta kita

Yang ada hanya
Kebahagiaan baru yang akan tercipta
Bersama dia
Sang pangeran hati

17 November 2012

Rabu, 28 November 2012

Salahku

Ini bukan salahnya
Bukan juga salah mereka
Namun ini hanya kesalahanku
Yang menyayanginya teramat sangat
Sehingga aku harus merasakan
Akibat kesalahanku sendiri
Terlihat sekali aku begitu bodoh
begitu lemah tak berdaya
Aku tak mau mencintainya lagi
Cukup pada saat aku terjerat
Jeratan itu hanya tinggal dilepaskan
Namun sampai saat ini
Belum ada yang mampu melepaskannya
Aku tak tahu dia siapa
Tapi aku tak mau terus terpuruk
Namun aku pun tak bisa berbuat apa-apa

13 November 2012

Jumat, 23 November 2012

Mengapa

Tuhan, mengapa aku merasa begitu sedih
Mengapa luka itu basah lagi
Selama ini aku telah berusaha
Berusaha menyembuhkannya
Namun mengapa aku masih
Merasakan sakit, Tuhan...
Ada apa dengan hatiku
Aku tak mengerti, Tuhan...
Apa yang terjadi
Mengapa hati ini begitu sakit
Begitu rapuh dan hancur
Mengapa Tuhan...
Sampai-sampai
Air mataku tak sanggup untuk mewakilkannya
Entah mengapa
Disini, Dihatiku
Masih merasakan sakit yang teramat sangat

13 November 2012

Tuhan Tolong

Tuhan tolong bukakan hatiku
Hanya pada orang yang tepat
Agar aku tidak kembali terjebak 
pada cinta yang salah

Narasi

Narasi itu mengalir dengan indah
Hanya ada kita
Aku
Dan kamu
Tak ada mereka
Ataupun Dia

Singgasana bumi ini
Terasa milik kita
Ya, hanya kita...

Namun mengapa 
Lalu datang dia
Dia yang menghancurkan kita
Dia juga yang mengobrak abrik singgasana bumi ini

Narasi ini masih menunggumu
Apakah kau melanjutkannya
Ataukah berhenti menulisnya

Narasi ini menggantung...
Tak ada kepastian
Selesai
Atau
Berlanjut

Jumat, 09 November 2012

Aku Cinta Kamu

Kebingungan menghantui hati dan pikiranku
Apakah harus mengucapkan itu
Kalimat sederhana namun penuh arti
Memenuhi segala ruang di hati

Apakah aku harus bertanya pada bulan
Bagaimana cara mengungkapkannya
Apakah aku harus bertanya pada bintang
Bagaimana caranya mengatasi ini semua

Kalimat itu hanya memiliki tiga kata
Dengan satu pelaku yaitu aku
Dengan satu kata kerja yaitu cinta
Dan dengan satu objek yaitu kamu

Dapatkah kamu rasakan itu
Rasa yang ku punya selama ini
Haruskah aku yang menyatakannya
Sedangkan aku hanya seorang wanita biasa

Tak adakah kepekaan dirimu
Untuk berinisiatif mengungkapkannya padaku
Kalimat itu sederhana bukan
Sulitkah kau mengatakan
Aku cinta kamu


8 November 2012 




Sabtu, 03 November 2012

Kata cinta di 14 Februari

"mencintaimu adalah suatu kejujuran,
 menyayangimu adalah suatu keikhlasan"

kau berikan seribu alasan untuk setia
tapi kau berikan sejuta luka karena berkhianat
terombang-ambing dalam lautan kegelisahan
terlantar di emperan keikhlasan
tertatih meniti gurun di padang sahara
menatap penuh luka menganga
penuh darah dan nanah berceceran
tapi kau tak pernah tahu
dan mungkin takkan pernah mau tahu
begitu dalamnya luka dan kesakitan yang kau semai
membuat tulang dan kulit ini meringkih
berpeluh darah dan air mata
bertabur dengan kekecewaan yang terpendam
aku hanya insan biasa
merasakan sakit bila terluka
menangis bila aku sudah tak tahan
aku ingin bebas dari rasa yang tak pernah ku mengerti
terkadang aku katakan aku merindukanmu
tapi kau tak pantas untuk aku rindukan
kau terlalu keji
kejam dan tega mempermainkanku
aku telah keliru menilai kebaikanmu
kebaikan yang tak pernah tulus
kebaikan yang terselip kejahatan
kebaikan yang mempunyai maksud terselubung


14 Februari 2012

Senin, 06 Agustus 2012

Tuhan, Bantu Aku

Tuhan, bantu aku tuk bangkit
Tuhan, bimbing aku tuk menyembuhkannya
Tuhan, ajari aku cara untuk ikhlas
Terlalu sakit, Tuhan
Aku ingin bebas dari rasa sakit ini
Izinkan aku memerdekakan hati ini
Aku tak ingin terus terkungkung dari perih ini
Aku sakit
Aku butuh penyembuh
Aku butuh ruang kosong untuk meneriakkan hati ini
Aku tak kuat
Menahan luka perih ini sendirian
Aku ingin bebas