Kutebar pandangan ke sekeliling kota
Penuh dengan genangan air yang tak terbendungkan
Memenuhi segala ruang dan ruas jalan kehidupan
Menghambat arus perkembangan kota
Lelet, macet, mampet
Menjadi suatu kebutuhan hidup
Kapan kota ini akan bebas dari nestapa?
Kapan kota ini terbebas dari jeratan kemacetan?
Penduduk kota pun seakan tak peduli
Buang sampah seenaknya
Dan mempersempit ruang gerak selokan
Dibangun gedung-gedung bertingkat
Namun tak membangun selokan yang lebar
Untuk menampung air yang berlebihan
Seandainya selokan itu mempunyai rasa
Dia pasti akan sedih
Ruang geraknya dipersempit dan hampir tiada
Inilah nasib kotaku
Kotamu
Kota kita semua
Yang membutuhkan tindakan nyata
Bukan hanya omongan dan cibiran saja
Mari galangkan harapan menjadi nyata
Jangan hanya ilusi belaka
15 Januari 2013
Senin, 14 Januari 2013
Jumat, 11 Januari 2013
Betapa Aku mencintaimu
Berharap kau selalu disampingku
Ketika aku masih bisa melihat senyummu
Ketika aku masih bisa mendengar suara serakmu
Ketika aku masih bisa rasakan hangatnya kasihmu
Ketika aku masih bisa menghirup wangi parfummu
Aku ingin menikmati seluruh keindahan bumi
Bersama satu keindahan ciptaan Tuhan, yaitu kamu
Kamu, kamu dan kamu
Tak ada tempat untuk dia atau yang lainnya
Aku terlalu setia menjaga cintaku
Aku terlalu amat menyayangimu
Aku terlalu sangat merindukanmu
Hah, desahan nafas yang tertahan
Menunjukkan betapa aku mencintaimu
11 Januari 2013
Ketika aku masih bisa melihat senyummu
Ketika aku masih bisa mendengar suara serakmu
Ketika aku masih bisa rasakan hangatnya kasihmu
Ketika aku masih bisa menghirup wangi parfummu
Aku ingin menikmati seluruh keindahan bumi
Bersama satu keindahan ciptaan Tuhan, yaitu kamu
Kamu, kamu dan kamu
Tak ada tempat untuk dia atau yang lainnya
Aku terlalu setia menjaga cintaku
Aku terlalu amat menyayangimu
Aku terlalu sangat merindukanmu
Hah, desahan nafas yang tertahan
Menunjukkan betapa aku mencintaimu
11 Januari 2013
Langganan:
Postingan (Atom)